
Siswa SD Dipaksa Duduk di Lantai karena Tunggakan SPP
Siswa SD Dipaksa Duduk di Lantai karena Tunggakan SPP
Kasus seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Medan yang harus duduk di lantai selama berjam-jam akibat belum membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi perhatian publik. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai bahwa kejadian ini merupakan bentuk pelanggaran hak anak dan mencerminkan hilangnya nilai-nilai pendidikan yang seharusnya mengedepankan pembinaan serta kecerdasan.
KPAI Angkat Bicara Soal Hukuman Siswa
Jasra Putra, Komisioner KPAI, menyampaikan keprihatinannya terkait insiden yang menimpa siswa SD tersebut. Menurutnya, praktik semacam ini justru mencoreng dunia pendidikan di Indonesia, yang seharusnya menjunjung tinggi prinsip mendidik dan membina generasi penerus bangsa.
Siswa SD Dipaksa Duduk di Lantai karena Tunggakan SPP
“Seorang anak di Medan harus mengalami perlakuan tidak pantas dengan dipaksa duduk di lantai selama beberapa jam hanya karena menunggak pembayaran sekolah. Kejadian ini menunjukkan bahwa esensi pendidikan sebagai wadah mencerdaskan bangsa telah terkikis,” ujar Jasra pada Minggu (12/1/2025).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak hanya melanggar hak anak, tetapi juga menyalahi prinsip dasar pendidikan yang berorientasi pada pembinaan moral dan intelektual siswa.
Dampak Psikologis pada Anak
Hukuman semacam ini tidak hanya berdampak pada fisik anak, tetapi juga berpengaruh terhadap kondisi psikologis mereka. Rasa malu, rendah diri, dan kehilangan kepercayaan diri bisa menjadi efek jangka panjang akibat perlakuan semacam itu.
Psikolog anak, dr. Andini Putri, menyatakan bahwa sanksi seperti ini dapat menyebabkan trauma pada anak yang berujung pada ketidakpercayaan terhadap lingkungan sekolah. “Ketika seorang anak dipermalukan di depan teman-temannya, mereka bisa mengalami kecemasan berlebihan bahkan enggan untuk kembali ke sekolah. Hal ini bisa berdampak buruk pada perkembangan sosial dan emosional mereka,” jelasnya.
Pendidikan Seharusnya Ramah Anak
Dalam konteks pendidikan yang berkualitas, hukuman fisik maupun non-fisik yang merendahkan martabat siswa tidak seharusnya diterapkan. Sebaliknya, pendekatan yang lebih persuasif dan solutif perlu dikedepankan agar anak tetap merasa nyaman dan termotivasi dalam proses belajar.
KPAI juga mengingatkan pihak sekolah untuk mencari solusi lain dalam menghadapi siswa yang mengalami kesulitan membayar SPP. Menurut Jasra Putra, ada berbagai cara yang bisa ditempuh oleh sekolah untuk membantu siswa, seperti menyediakan skema keringanan pembayaran atau mencari alternatif bantuan dana pendidikan dari pihak terkait.
Regulasi Perlindungan Hak Anak di Sekolah
Kasus ini mencerminkan masih adanya sekolah yang belum memahami sepenuhnya regulasi perlindungan anak dalam dunia pendidikan. Padahal, Undang-Undang Perlindungan Anak jelas menyatakan bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa diskriminasi.
Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, setiap bentuk perlakuan yang merendahkan martabat anak di lingkungan sekolah bisa dikategorikan sebagai pelanggaran hak asasi anak. Oleh karena itu, sanksi semacam ini seharusnya tidak lagi diterapkan.
Jasra Putra juga menegaskan pentingnya evaluasi dan pengawasan lebih ketat terhadap sistem pendidikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Solusi untuk Mencegah Kejadian Serupa
Untuk menghindari kasus seperti ini, berbagai pihak harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih inklusif dan ramah anak. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Menyediakan Program Beasiswa slot gacor thailand atau Keringanan Biaya
Sekolah perlu memiliki mekanisme bantuan keuangan bagi siswa yang mengalami kesulitan ekonomi agar tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa hambatan.
Meningkatkan Kesadaran Guru dan Staf Sekolah
Pelatihan bagi tenaga pendidik mengenai hak anak dan metode pembelajaran yang lebih humanis dapat membantu mengurangi praktik diskriminatif di sekolah.
Membangun Komunikasi yang Lebih Baik dengan Orang Tua
Sekolah dan orang tua harus bekerja sama dalam mencari solusi terbaik bagi siswa yang mengalami kendala finansial tanpa harus melibatkan hukuman yang merugikan mereka secara psikologis.
Meningkatkan Pengawasan oleh Pemerintah dan Lembaga Terkait
Dinas Pendidikan dan KPAI harus memastikan bahwa kebijakan pendidikan yang diterapkan di sekolah selaras dengan hak anak dan tidak melanggar aturan yang berlaku.
Kesimpulan
Kasus siswa yang dihukum duduk di lantai akibat tunggakan SPP menunjukkan masih adanya sistem pendidikan yang belum sepenuhnya memahami pentingnya perlindungan anak. Hukuman semacam ini tidak hanya mencoreng nilai-nilai pendidikan, tetapi juga berpotensi merusak psikologis anak. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih manusiawi harus menjadi prioritas dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi semua siswa.

Deep Learning: Cara Kerja dan Perbedaannya dengan Machine Learning
Deep Learning: Cara Kerja dan Perbedaannya dengan Machine Learning
Deep Learning adalah cabang dari machine learning yang menggunakan jaringan theashevillepainter.com saraf tiruan (artificial neural networks) untuk memproses data dalam jumlah besar. Teknologi ini menjadi bagian penting dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI), terutama dalam bidang seperti pengenalan wajah, pemrosesan bahasa alami, dan kendaraan otonom.
Dalam artikel ini, kita akan membahas deep learning kurikulum adalah apa, beberapa contoh deep learning, serta bagaimana cara kerja deep learning. Selain itu, kita juga akan melihat perbedaan antara deep learning vs machine learning untuk memahami bagaimana teknologi ini berkembang.
Deep Learning Kurikulum Adalah?
Deep learning kurikulum adalah struktur pembelajaran yang dirancang untuk mengajarkan konsep, teknik, dan penerapan deep learning. Kurikulum ini umumnya mencakup:
-
Dasar-dasar Machine Learning
- Memahami supervised learning, unsupervised learning, dan reinforcement learning.
-
Matematika dan Statistik
- Pemahaman tentang aljabar linier, kalkulus, probabilitas, dan statistik untuk mendukung model deep learning.
-
Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Networks – ANN)
- Memahami struktur dan arsitektur jaringan saraf, seperti perceptron dan multilayer perceptron (MLP).
-
Backpropagation dan Optimasi
- Algoritma backpropagation untuk memperbaiki bobot dalam jaringan saraf.
-
Deep Learning Frameworks
- Menggunakan framework populer seperti TensorFlow, PyTorch, dan Keras.
-
Penerapan Deep Learning dalam Berbagai Bidang
- Computer vision, pemrosesan bahasa alami (NLP), dan sistem rekomendasi.
Kurikulum ini diterapkan dalam banyak program pendidikan, baik di universitas maupun kursus online seperti Coursera, Udacity, dan edX.
Contoh Deep Learning dalam Kehidupan Sehari-hari
Teknologi deep learning sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Berikut beberapa contoh deep learning yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:
-
Pengenalan Wajah
- Digunakan di ponsel untuk membuka kunci layar dengan Face ID.
-
Asisten Virtual
- Google Assistant, Siri, dan Alexa menggunakan deep learning untuk memahami dan merespons perintah suara.
-
Penerjemahan Otomatis
- Google Translate dan layanan sejenis menggunakan deep learning untuk menerjemahkan bahasa dengan lebih akurat.
-
Kendaraan Otonom
- Mobil seperti Tesla menggunakan deep learning untuk mengenali lingkungan sekitar dan membuat keputusan dalam mengemudi.
-
Deteksi Penyakit dalam Medis
- AI dalam dunia medis mampu mendeteksi kanker dari hasil pemindaian MRI dan CT scan.
Teknologi ini terus berkembang dan semakin banyak diterapkan dalam berbagai industri.
Cara Kerja Deep Learning
Deep learning bekerja dengan menggunakan jaringan saraf tiruan yang meniru cara kerja otak manusia. Berikut adalah cara kerja deep learning dalam membangun model kecerdasan buatan:
-
Pengumpulan Data
- Model deep learning membutuhkan dataset yang besar agar dapat mengenali pola dengan akurat.
-
Preprocessing Data
- Data yang dikumpulkan harus dibersihkan dan diubah ke dalam format yang dapat diproses oleh model.
-
Pelatihan Model (Training)
- Model dilatih dengan data menggunakan teknik forward propagation dan backpropagation untuk memperbaiki bobot jaringan.
-
Validasi dan Pengujian
- Setelah pelatihan, model diuji dengan data baru untuk memastikan kinerjanya sebelum diterapkan dalam dunia nyata.
-
Penerapan dalam Sistem Nyata
- Setelah model cukup akurat, model deep learning dapat digunakan untuk tugas tertentu, seperti deteksi gambar atau pengenalan suara.
Deep Learning vs Machine Learning: Apa Perbedaannya?
Deep learning adalah bagian dari machine learning, tetapi memiliki beberapa perbedaan utama. Berikut adalah perbandingan antara deep learning vs machine learning:
Aspek | Machine Learning | Deep Learning |
---|---|---|
Definisi | Algoritma yang belajar dari data tanpa diprogram secara eksplisit. | Subset dari machine learning yang menggunakan jaringan saraf tiruan multi-layer. |
Pengolahan Data | Bergantung pada fitur yang diekstrak secara manual. | Secara otomatis mengekstrak fitur dari data yang besar. |
Kebutuhan Data | Bisa bekerja dengan dataset kecil. | Memerlukan dataset besar untuk hasil optimal. |
Kecepatan | Lebih cepat untuk model sederhana. | Lebih lambat karena kompleksitas tinggi. |
Aplikasi | Prediksi harga saham, deteksi penipuan kartu kredit. | Pengenalan wajah, kendaraan otonom, NLP. |
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa deep learning lebih kompleks dan memerlukan data yang lebih besar, tetapi memiliki keunggulan dalam mengenali pola yang rumit dibandingkan machine learning biasa.
Kesimpulan
Deep learning adalah teknologi canggih yang telah mengubah cara komputer belajar dari data. Deep learning kurikulum adalah struktur pembelajaran yang mencakup konsep jaringan saraf, optimasi, dan aplikasinya dalam berbagai bidang.
Berbagai contoh deep learning, seperti pengenalan wajah dan asisten virtual, menunjukkan bagaimana teknologi ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Cara kerja deep learning melibatkan proses pelatihan jaringan saraf dengan jumlah data besar agar mampu membuat keputusan secara otomatis.
Dalam perbandingan deep learning vs machine learning, deep learning menawarkan keunggulan dalam analisis data yang lebih kompleks, meskipun membutuhkan sumber daya komputasi yang lebih besar.